SEMBAKO UNTUK WARGA SINABUNG SUMATERA UTARA

"Belum selesai masalah covid, sudah ada lagi permasalahan Sinabung," ujar salah satu warga. 

Sobat, pertengahan hari di tanggal 10 Agustus lalu tanah Karo kembali dihujani debu vulkanik dan material lainnya dari kawah Gunung Sinabung. Setelah awalnya warga sudah di kagetkan dengan turunnya lumpur pada Sabtu lalu pukul 02.00 dini hari. Atas kejadian itu, warga hanya diminta untuk berhati-hati. 

Gunung Sinabung meletus (10/8) pada pukul 10.16 WIB. Dilansir dari Kompas, dengan tinggi kolom abu teramati ±5.000M diatas puncak Gunung atau ±7.460M diatas Permukaan Laut. 

Tepatnya di Desa Ndeskati yang letaknya 5 KM dr kaki Gunung Sinabung. PPPA Daarul Qur'an turun ke lokasi yang termasuk zona merah ini. Jarak yang dekat antara Desa dan Gunung ternyata tak membuat warga disini mau mengungsi. Begitupun mereka tak pernah disuruh untuk mengungsi. Malah warga dari desa lainnya yang kadang datang untuk mengungsi disini. 

Dewi Sartika Sembiring selaku Ibu Kepala Desa di Ndeskati menambahkan "Semua sedang berada di rumah masing-masing saat itu. Karena suasana mendadak gelap dikepung asap. Suara letupannya terdengar sekitar setengah jam lamanya."

Terlihat beberapa relawan dan para abdi negara juga turun untuk ikut membersihkan jalanan yang berdebu saat kami hadir. Walau sudah sempat dibersihkan, namun tebalnya debu memerlukan bantuan mobil damkar untuk kembali membersihkan jalanan.

Warga tidak bisa ke ladang untuk sementara. Kol, kentang, cabai, brokoli tak lagi bisa dipanen. Mengharap bantuan turun membersihkan perkebunan dan rumah-rumah mereka. 

Kini, sebanyak 10.000 KK warga yang terdampak sebab erupsi Gunung Sinabung. Innalillahi 

Kami mengajak #sobatbaik untuk memberikan sejumlah paket sembako untuk bantu saudara kita di sana. Semoga Allah merahmati kita semua dengan kasih sayangnya.