Assalamualaikum Sahabat Daqu Bandung, kali ini kita akan berkenalan dengan salah satu wanita hebat. Bu Tini adalah salah satu mustahik yang sedang membutuhkan bantuan kita, beliau tinggal di sebuah kamar kontrakan berdua dengan adiknya. Ia tidak memiliki suami ataupun anak, hampir seluruh hidupnya Bu Tini dedikasikan untuk merawat adiknya yang sakit. Pak Kurnia, adik dari Bu Tini adalah seorang penyintas ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa). Pak Kurnia masih bisa berkomunikasi dengan Bu Tini, namun karena kondisinya yang terkadang tidak bisa terprediksi membuat Bu Tini mengurung Kurnia di kamar kontrakannya. 

luas kamar yang hanya 5x3m, penuh sesak dengan berbagai macam barang. alas tidur Bu Tini dan Pak Kurnia hanyalah karpet tipis. "Adik udah ikut sama saya sejak lama. yang lain tidak bisa mengurusnya karena tidak diizinkan pasangan masing-masing, karena kondisinya mungkin," tuturnya.

Sebelumnya ia bekerja menjadi pengurus lansia dengan bayaran 600 ribu perbulan. Setelah lansia tersebut tutup usia, Bu Tini tidak bekerja dan biaya hidup serta biaya kontrakan ditanggung oleh adik-adiknya yang lain. "Saat ini adik-adik saya terkena dampak dari Covid-19, mereka tidak bekerja. yang biasa membantu saya mereka juga sedang butuh bantuan" tutur Bu Tini saat ditemui di kediamannya.

Jatuh tempo membayar biaya kontrakan setiap bulannya adalah tanggal 8, namun karena kondisi seperti ini ia meminta keringanan. "Malah kemarin mau naik harga sewanya, akhirnya saya minta keringanan karena saya belum ada uangnya. Alhamdulillah ngga jadi naik tapi saya tetep belum bisa bayar," ujarnya.

Selain itu, Bu Tini memiliki keinginan untuk membuka usaha sendiri, meskipun usaha kecil. "Kalau kerja teh segitu-gitu aja, saya inginnya buka usaha seperti usaha warung makanan atau nasi kuning," sambung Bu Tini. 

Bu Tini memiliki harapan suatu saat bisa membawa adiknya untuk berobat agar bisa kembali sehat seperti sebelumnya.

Yuk kita patungan dengan ikut berderma untuk membantu  Bu Tini menyambung hidupnya dengan Pak Kurnia. Sedikit bantuan dari kita insya Allah bisa meringankan beban Bu Tini dan Pak Kurnia