Setiap habis bangun tidur, badan sakit-sakit semua. Bertahun-tahun kami tidur tanpa ada alas kasur, kak.”

“Kalau malam kami sering kedinginan karena gak pake kasur, cuma pake alas sarung, kasurnya cuma sedikit dan sudah jelek” santri pelosok Sukabumi.

Sejak kecil, para santri menuntut ilmu jauh dari keluarga di pondok pesantren yang lokasinya berada di pelosok. Setiap harinya mereka selalu berinteraksi dengan Al-Qur’an.

Sejak bangun tidur hingga tidur lagi mereka menghabiskan waktunya di lingkungan pondok yang selalu dipenuhi lantunan Al Quran.

Malam demi malam santri pelosok Sukabumi lalui dengan keras! Punggung mungil mereka harus rela berhadapan dengan dingin dan kerasnya lantai, tanpa sehelai kasur yang menjadi alas.

Sedih, banyak pondok pesantren di pelosok Sukabumi tidak miliki dana operasional yang cukup untuk menunjang fasilitas pesantren. Satu yang luput dari perhatian, kasur-kasur mereka tak sanggup penuhi akibat limitnya dana.

Santri harus lalui malam demi malam dengan kondisi yang memprihatinkan. Jika dibiarkan, akan mengancam kesehatan santri.

“Kalau malam saya sering kedinginan karena gak pake kasur, cuma pake alas sarung, kasurnya cuma sedikit dan sudah jelek” kata Zaki, salah satu santri.

Sahabat Daqu, apakah anda pernah membaca hadist ini:

Rasullullah SAW bersabda, ”Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah. Dan obatilah penyakitmu dengan sedekah.”

PPPA Daqu Bogor mengajak para wakif untuk bersama-sama mewujudkan pengadaan fasilitas di Rumah Tahfidz Ali Obed ini. Dengan bergerak bersama-sama, maka sesuatu yang berat akan terasa ringan dan dapat terwujud dengan cepat.