“Kalau lagi enggak ada apa-apa di dapur, ya biasanya puasa, laper pasti..tapi mau gimana lagi, nikmati dan syukuri aja”
Pemenuhan kebutuhan pangan masih menjadi isu yang perlu diperhatikan, seperti Pesantren Nurussalam salah satunya, pesantren yang sudah berdiri sejak 2002 kini memiliki santri sekitar 180 orang.
Tidak ada biaya yang dibebankan kepada para santri, kecuali biaya token listrik senilai Rp20.000/bulan. Untuk mencukupi kebutuhan pangan berasal dari pihak pesantren, dalam sebulan kebutuhan beras mencapai 320kg, belum lagi lauk pauknya.
Begitu juga dengan santri yang berada di Pesantren Al-Ansor dan Pesantren Daarul Mu’minin, kebutuhan pangan juga dipenuhi oleh pihak pesantren, sedangkan para santri tidak dibebankan biaya, karena mayoritas santri berasal dari keluarga dhuafa.
Namun tingginya kebutuhan pangan seringkali membuat pihak pesantren kebingungan untuk memenuhinya, dan pada akhirnya para santri hanya dapat makan menggunakan lauk pauk ala kadarnya, seperti tahu dan ikan asin salah satunya.
Di sisi lain aktivitas santri terus berjalan setiap harinya, baik untuk mengaji ataupun menghafal Al-Qur’an. Dengan pemenuhan kebutuhan pangan yang mencukupi tentu dapat menjadi sumber tenaga bagi mereka.
Mari bantu penuhi kebutuhan pangan para santri dhuafa di Indonesia melalui kebaikanmu pada laman campaign ini, di mana kebaikanmu akan didistibusikan dalam bentuk bantuan beras ataupun paket pangan kepada santri dhuafa di Indonesia.