Kirana (5th) anak kedua dari tiga bersaudara,
diusianya yang masih balita harus kehilangan ayahnya tercinta. Ayahnya
meninggal secara tiba-tiba empat bulan yang lalu. Almarhum ayah Kirana merupakan tulang
punggung untuk keluarganya, kerjaan ayahnya sehari-hari sebagai Kuli di sebuah
pabrik ayam di Jatibarang, Indramayu.
Setelah ayahnya meninggal, ibunda Kirana Bu
Sumini (47Th) membuka usaha kecil-kecilan dirumahnya. Ruang Tamu yang sempit
disulap menjadi warung sekaligus dapur untuk memenuhi kebutuhan makan dan biaya
sekolah ketiga anaknya. Warung ini masih
belum pantas disebut warung, hanya ada satu meja dan satu rak kecil yang
menjadi tempat barang dagangannya, snack anak-anak, mie instan dan perlengkapan
mandi yang baru bisa Bu Sumini jual, itupun masih seadanya.
Penghasilan dagangan Bu Sumini masih jauh
dikatakan layak untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah ketiga anaknya.
Hingga akhirnya, ia mencari tambahan penghasilan dengan berdagang surabi
selepas menemani Kirana sekolah, hasilnyapun masih seadanya.
“Semeninggal suami saya langsung berfikir agar
mempunyai penghasilan, saya dagang kecil-kecilan terus jualan surabi seadanya.
Semoga saya terus bisa mengantarkan anak-anak saya sekolah sampai tinggi dan
sukses” Tutur Bu Sumini, dengan suara yang sedikit gemetar menahan rasa sedih
yang belum hilang selepas suaminya meninggal.
Belum Ada Update