Kehidupan memang tidak selalu sama bagi setiap orang. Ada orang yang jalannya penuh lubang dan tidak mulus. Ada juga orang yang berlari sekuat tenaga, namun masih menemui jurang di ujung jalannya.
Entah kita sadari atau tidak, ada puluhan bahkan ratusan pejuang nafkah disekitar kita yang saat ini sedang memperjuangkan senyum untuk keluarganya di rumah. Mereka tidak mengejar banyak hal, hanya beras dan beberpa kebutuhan pokok lainnya untuk menyambung hidup hari ini, besok atau kalu bisa besoknya lagi.
Mungkin terkesan sederhana, namun tidak pada kenyataannya. Jangankan untuk memenuhi kebutuhan lainnya, untuk memenuhi kebutuhan pokok saja harus banting tulang. Bahkan tak jarang berhutang sembako di toko dekat rumahpun kerap dilakukan sebab tidak adanya jalan lain.
Ada laki-laki yang biasa dipanggil “Ayah”, melalui peluhnya yang bercucuran ia sedang memperjuangkan kehidupan istri dan anak-anaknya. Ada wanita yang bernama “Ibu”, dalam setiap usaha kerasnya ia tetap mengupayakan untuk tetap kuat dan bertahan. Tujuan dan harapan mereka bersatu, anak-anaknya harus sehat dan mendapatkan nutrisi yang baik. Serta anak-anaknya harus tetap mendapatkan pendidikan yang layak.
Melalui program Bingkisan Senyum Mustahik, PPPA Daarul Qur’an Malang mengajak seluruh sahabat kebaikan untuk menyambung senyum para pejuang nafkah dengan mengirimkan paket sembako.
Belum Ada Update