Garut, merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan makanan khasnya yaitu dodol. Namun, jangan hanya berburu dodol ketika berkunjung ke Garut. SObat dapat mencoba untuk memacu kendaraan menuju arah Kecamatan Karangpawitan.

Tepat di Kampung Babakan Loa, Kecamatan Karangpawitan, sekitar 30 menit dari pusat Kota Garut, terdapat sebuah rumah milik Abdulrohman yang posisinya persis di pinggir tebing. Untuk mencapainya, SObat harus melalui jalan yang cukup menanjak sepanjang 1,5 KM dari jalan raya.

Mang Abdul, sapaan akrabnya. Ia merupakan salah satu orang yang mendedikasikan dirinya untuk masyarakat dengan menjadi guru ngaji. Ada 50 santri yang mengaji di rumah Mang Abdul. Selain dirinya, anak dan menantunya kerap membantu ketika ia sedang bekerja. Ternyata, selain mengajar, Mang Abdul merupakan seorang juru parkir. Menjadi juru parkir tidak ia tinggalkan karena hanya dari situlah ia dapat menafkahi keluarga.

Ada yang memprihatinkan. Kondisi rumah Mang Abdul nampak tidak seperti yang lainnya. Beberapa bagian dinding terlihat retak dan hampir roboh. Terutama dinding dapur yang merupakan bagian paling parah. Satu hentakan saja dapat meruntuhkan dinding dan atap bangunan.

Sorot sinar matahari terlihat muncul dari berbagai celah atap yang menganga di atas ruang mengaji berukurang kecil itu. Lemari, alat jahit dan beberapa perabotan rumah tangganya terpaksa harus dipojokkan terlebih dahulu agar anak-anak dapat mengaji dengan lebih nyaman. Sejumlah retakan di lantai kadang mengganggu santri yang berlalu lalang.

"Rumah Mang Abdul sudah mau roboh," ujar lelaki 46 tahun itu mengingat gempa bumi yang mengguncang Garut pada Senin (6/1/20) pagi. Gempa berkekuatan 5.1 Magnitudo tersebut ternyata telah membuat rumah Mang Abdul hampir luluh lantah. Bagi tetangganya, mungkin gempa bumi itu tidak terlalu berakibat fatal. Namun untuk rumah Mang Abdul yang berada di bibir tebing, kejadian tersebut hampir membuatnya tak memiliki tempat tinggal.

"Ini kan tanah yang di pinggir suka dikeruk untuk bahan bata, jadinya longsor, rumahnya ketarik," jelas Mang Abdul sambil menunjukkan bagian rumahnya yang sudah retak.

Mang Abdul tidak memiliki banyak uang untuk merenovasi rumahnya. Hasil peluhnya menjadi juru parkir hanya cukup untuk keluarga serta sekedar memberikan makanan ringan bagi para santrinya. Uluran tangan dari pemerintah setempat pun hingga kini tidak ia rasakan.

Ia hanya berharap kepada Allah agar rumahnya dapat segera diperbaiki. Itu semua demi santri-santri yang bersemangat mengaji di tempatnya. "Yah, benerin rumah kan harus pake uang, Mang Abdul mah nggak punya uang, berharap saja sama Allah ada yang mau bantu Mang Abdul," tutup Mang Abdul.

Mari SObat online, kita bantu Mang Abdul dan keluarganya untuk memiliki hunian dan tempat mengajar ngaji yang layak. Doa dan uluran tangan SObat online sangat dibutuhkan untuk Mang Abdul dan keluarga.

Untuk Mendukung Program Ini Caranya :

1. Klik tombol "SEDEKAH SEKARANG".

2. Masukkan "NOMINAL" yang anda inginkan dan "Sertakan Doa terbaik Anda".

3. Pastikan Anda sudah mengisi “FORM DATA” yang tersedia dengan benar.

4. Pilih metode pembayaran (Transfer Bank BCA, BRI, BNI Syariah, Virtual Account dan Paytren) dan jika sudah login bisa medapatkan "kemudahan dalam bertransaksi"

5. Lakukan “transfer sesuai dengan Informasi di invoice” yang dikirim melalui email atau sms sistem.

Note :

*Jika menggunakan metode pembayaran Virtual Account diharapkan melalukan pembayaran sesuai dengan total biaya yang sudah ditambahkan dengan biaya admin bank.

** Pastikan email Daarul Qur'an dan Sedekah Online berada di "kotak masuk/primary Anda" untuk mendapatkan update laporan program melalui email.

***Jika Anda mengalami kesulitan bisa mengirimkan pesan chat kepada kami dengan klik "Tombol Bantuan" atau email ke admin@sedekahonline.com