Warga desa Sayati, Kopo Bandung mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya sumur galian yang cukup dalam untuk mendapatkan air bersih.
Sehari-hari, warga membeli air bersih seharga Rp. 5000 satu jerigen. Satu
rumah diperbolehkan membeli dua jerigen air bersih. Dua galon tersebut hanya
bisa dipakai untuk masak dan mencuci baju.
Di lokasi Kober Al-Munawwaroh dahulunya sudah ada sumur yang digunakan
warga setempat untuk kebutuhan air. Namun karena kedalamannya rendah hasil air
yang didapat pun kurang bagus.
Rencananya, Kober Al-Munawwaroh akan dijadikan pusat dari kebutuhan
air bersih. Setiap rumah yang ingin mendapatkan air bersih dari Kober tersebut
wajib mengikuti kegiatan belajar dan menghafalkan Al-Qur’an di Kober yang akan
dijadikan rumah tahfidz.
Belum Ada Update
Belum Ada Donasi