Problem tahunan selalu menghampiri warga Gunungkidul, Yogyakarta dengan musibah kekeringan setiap musim kemarau datang. Hingar bingar masa panen ladang harus dibarengi paceklik air hingga mengharuskan warga berebut dengan sanak saudaranya sendiri. Warga juga harus memutar otak untuk memenuhi seteguk air pereda haus. Meski demikian, sesekali mereka juga turut menikmati berkah dari program sedekah air PPPA Daarul Qur’an yang diadakan setiap tahun.
“Kulo 23 tahun tiap tengah malem naik gunung nyebrang alas (hutan) pake dian (lampu), sampai sana harus rebutan toya (air) untuk dialirin sampai gentongan sini, kudu cepet-cepetan. Kadang kita sudah dapat, pas ditinggal pulang sampai rumah udah ndak ngalir lagi karena dipotong warga dari dusun lain. Kadang ngalahi nggendong air pake blek (istilah untuk toples bekas),” tutur salah satu warga Dusun Gentongan, Kelurahan Kedungpoh, Kecamatan Ngipar, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Senen (55).
Tubuhnya yang telah membungkuk menandai perjuangannya mencari setiap tegukan air untuk keluarga. Hutan perbukitan sejauh 1,5 kilometer harus ditempuh setiap dini hari selama 23 tahun untuk membuka saluran air. Bahkan, sering kali saluran air yang sudah dibuka tidak mengalir sampai ke rumahnya karena sudah dipindah lagi oleh warga dusun lain.
Perjuangan panjang mendapatkan setiap tetes kehidupan itu menjadi alasan Senen untuk mengiklaskan sebagian pekarangannya saat ditembusi panitia pengadaan sumur bor yang bekerjasama dengan SedekahOnline.com. Awalnya sumur bor dibangun di tanah Masjid al-Barakah Gentongan. Namun debit air yang dihasilkan tidak maksimal dan tidak dapat mencukupi kebutuhan warga. Dari situlah, pihak kontraktor mendeteksi hanya pekarangan Bu Senen yang berkemungkinan mendapat debit air yang lebih banyak.
“Alhamdulillah airnya sudah keluar, tinggal nunggu jernihnya kalau sekarang,” tutur Ketua RT 02 Gentongan, Purwanto (64), melanjutkan cerita proses relokasi sumur bor yang terpaksa harus dipindah di pekarangan Senen.
Kini sumber air sudah muncul di tengah pemukiman warga. Kekhawatiran warga dengan musibah kekeringan tahunan yang memuncak di bulan Juli, Agustus, dan September mulai berkurang. Kehadiran sumur bor ini menjadi jawaban baru masalah kekeringan agar 2019 ini warga tidak perlu naik turun bukit memperjuangkan setiap tegukan air kali dari ujung gunung.
“Terima kasih banyak, insya Allah sumur bor yang di masjid kedalamannya 75 meter bisa mencukupi kebutuhan 4 keluarga. Sementara air sumur yang di pekarangan Bu Senen dari SedekahOnline.com ini debit airnya lebih banyak, sehingga akan dijadikan satu dengan tampungan air di masjid, jadi total bisa disalurkan untuk 60 keluarga,” jawab Ketua RW 06 Gentongan, Tukiman (58).
Kedua sumur tersebut baru mencukupi kebutuhan air warga Gentongan RT 02/ RW 06. Sementara masih ada 192 keluarga atau sekitar 800 warga Gunungkidul yang masih membutuhkan air bersih untuk kehidupan mereka.
Mari bantu warga Gunungkidul untuk membantu mewujudkan air bersih untuk warga Gunungkidul dengan berdonasi melalui SedekahOnline.com. Semoga donasi yang dikeluarkan dapat menuai pahala kebaikan dan mendatangkan keberkahan bagi para donatur sekalian. Aamiin.
Untuk Mendukung Program Ini Caranya :
1. Klik tombol "SEDEKAH SEKARANG".
2. Masukkan "NOMINAL" yang anda inginkan dan "Sertakan Doa terbaik Anda".
3. Pastikan Anda sudah mengisi form yang tersedia dengan benar.
4. Pilih metode pembayaran (Transfer Bank BCA, BRI, BNI Syariah dan Virtual Account BNI) dan jika sudah login bisa medapatkan "kemudahan dalam bertaransaksi"
5. Lakukan transfer sesuai dengan Informasi yang terdapat di invoice yang dikirim melalui email atau sms.
6. Jika menggunakan metode pembayaran Virtual Account diharapkan melalukan pembayaran sesuai dengan total biaya yang sudah ditambahkan dengan biaya admin bank.
7. Pastikan email Daarul Qur'an dan Sedekah Online berada di "kotak masuk/primary Anda" untuk mendapatkan update laporan program melalui email.
(**Jika Anda mengalami kesulitan bisa mengirimkan pesan chat kepada kami dengan klik "Tombol Bantuan")
Belum Ada Update
Belum Ada Donasi