Bangun Asrama dan Ruang Belajar Untuk Santri Dhuafa Penghafal Al-Qur’an
Daquyogyakarta Identitas terverifikasi
Rp 2.915.000 terkumpul dari Rp 46.375.000
jumlah donatur 1 donatur
sisa waktu 0 hari lagi
Bantu share campaign ini :
Informasi Campaign

Bangun Asrama dan Ruang Belajar Untuk Santri Dhuafa Penghafal Al-Qur'an 



Taman Asuhan Al-Islam berdiri sejak tahun 1993, sudah lebih dari 20 tahun menemani yatim dan dhuafa, kini rumah tahfidz Al-Islam sudah memiliki 57 santri, diantaranya 19 santri mukim. Beberapa santri yang datang adalah anak-anak yatim dan dhuafa yang mendapatkan rekomendasi dari guru sekolah untuk melanjutkan belajar di rumah tahfidz Al-Islam yang tidak berbayar bahkan sekaligus untuk melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah (MA). 

Sebelumnya di tahun 1986 sudah berdiri TK Al-Islam di daerah Tambakbayan, waktu itu yayasan Al-Islam belum memiliki bangunan sendiri, bahkan untuk proses belajarnya mereka mendapatkan pinjaman bangunan sebuah Gereja yang tidak lagi difungsikan. Ustadzah Somiyatun yang mengalami mengajar di Gereja menceritakan pengalamannya, “yang penting anak-anak itu mau ngaji dulu, bisa baca Qur’an dulu, saya ngajar itu juga masih kuliah di UIN, bersyukur pada warga sekitar yang mengizinkan kami menggunakan Gereja yang sudah tidak dipakai lagi itu,” ujarnya mengenang masa-masa perjuangan menghidupkan dakwah Al-Qur’an di daerah Tambak Bayan, Sleman.



Berkat kegigihan Somiyatun dan pengurus lainnya, kini Rumah Tahfidz Al-Islam terus berkembang pesat menjadi Pesantren Tahfidz  Al-Qur’an. Setelah merintis TK, saat ini sudah meluas lagi terdapat SD Al-Islam, Taman Asuhan, Taman Literasi Qur’an, dan Majelis Gapai Mardhatillah, sebuah majelis taklim yang rutin diadakan setiap minggunya.



Permintaan masyarakat untuk menitipkan putra-putrinya semakin banyak, namun belum bisa difasilitasi mengingat masih kekurangan ruangan untuk asrama, bahkan asrama beberapa santri juga menempati lantai 3 gedung TK Al-Islam. Hari ini rumah tahfidz Al-Islam tengah berikhtiar untuk membangun gedung asrama dan ruang belajar untuk santri. Insya Allah tanah seluas 522 M2 itu akan dibangun menjadi bangunan 3 lantai. 

Lantai satu akan digunakan untuk dapur dan kantor, Lantai 2 untuk kelas dan ruang belajar, sedang lantai 3 rencananya akan digunakan untuk asrama mahasiswa yang juga nyantri di Al-Islam. 

Sahabat, yuk bantu Rumah Tahfidz Al-Islam membangun ruang belajar dan asrama untuk santri dhuafa agar syiar dakwah Al-Qur’an terus meluas. Insya Allah bantuan saudara akan menjadi amal jariyah yang tiada putus pahalanya serta menjadi bagian dalam dakwah Al-Qur’an.

Sahabat dapat bersedekah melalui cara berikut;

1. Klik 'DONASI SEKARANG'

2. Isikan jumlah nominal donasi

3. Klik "LANJUT PEMBAYARAN'

4. Pilih model pembayaran (BNI, PermaataBank, Mandiri, BRI, BCA, OVO, LinkAja, Dana, QRIS, Alfamart)

5. Alhamdulillah, sedekah Anda sudah tertunaikan.



Pencairan Dana RP. 2,550,625
ke rekening BANK CIMB NIAGA SYARIAH *** **** **** ****7800 a/n YAY. DAARUL QUR’AN NUSANTARA

Pembangunan Asrama Rumah Tahfizh Dhuafa

Yogyakarta (20/9), PPPA Daarul Quran Yogyakarta menyalurkan dana hasil campaign digital untuk support pembangunan asrama Rumah Tahfizh Al-Islam, Babarsari, Yogyakarta. Campaign digital dilakukan melalui platform Sedekah Online sebagai bentuk dukungan PPPA Daarul Quran Yogyakarta terhadap rumah tahfizh binaan. Perlu diketahui, bahwa Al-Islam merupakan sebuah yayasan yang tidak hanya mencakup Rumah Tahfizh, melainkan juga Panti Asuhan, TPA, SD hingga TK/Paud. Bahkan juga membina komunitas mengaji walisantri dan ibu-ibu komplek setempat dengan jamaah mencapai 150 orang. Selain itu, Rumah Tahfizh Al-Islam juga membuka klinik fisioterapi untuk masyarakat umum sebagai bagian dari unit usaha lembaga.


Pembangunan asrama tahfizh sudah berlangsung sejak Oktober 2020. Asrama yang dikonsep 3 lantai dengan nama Taman Asuhan ini didesain untuk bisa menampung 50-100 santri dan membutuhkan biaya sekitar 3,4 M. Filosofi dibalik nama Taman Asuhan ini yaitu harapannya menjadi gedung belajar sekaligus tempat tinggal kedua  yang menyenangkan bagi santri. Hingga saat ini, ada sekitar 47 santri dengan rincian 15 santri mukim yang keseluruhan yatim, dan sisanya non mukim.



Progres pembangunan hingga saat ini baru mencapai lantai dasar dan masih terhenti sementara waktu karena menyesuaikan dengan ketersediaan dana. Hal ini karena dana pembangunan masih mengandalkan dari internal Rumah Tahfizh, selebihnya donasi sukarela jika ada dari walisantri atau pihak eksternal. Jika melihat dari laporan progres pembangunan terkini, tentu masih dibutuhkan dana cukup besar untuk bisa menyelesaikan pembangunan asrama dengan target biaya sebesar 3,4 M tersebut. Oleh karena itu, adanya penyaluran dana ini merupakan bentuk dukungan PPPA Daarul Quran Yogyakarta terhadap keberlanjutan proses pembangunan rumah tahfizh.