Dua tahun yang lalu ada kejadian yang cukup menggetarkan hati. Ketika ada tetangga yang meninggal kami kesulitan mencari petugas yang akan mengurus jenazah. Tidak ada yang bisa! Kejadian kembali terulang kemarin. Saat salah satu warga meninggal masyarakat kebingungan untuk mengurus jenazahnya. Tidak menyalahkan siapa-siapa. Mungkin kita saja yang terlena sehingga tidak pernah belajar akan hal tersebut.

Nama saya Debi Nopriantoni, seseorang yang sedang gundah dengan kondisi ini. Muncul dibenak saya apakah hal ini terjadi di desa kami saja atau juga di desa lain? Pernah kejadian kami harus ke desa tetangga untuk mencari seseorang yang bisa mengurus jenazah.

Mengurus jenazah pekerjaan mulia. Namun yang berminat untuk melakukannya hanya segelintir saja. Entah karena tidak mau atau tidak mampu karena tidak punya ilmu. Lalu bagaimana dengan generasi mendatang. Jika semua sudah tidak mau atau sudah tidak punya ilmu.

Harus kita akui bahwa orang yang secara khusus memliki kemampuan dan kemauan mengurus jenazah semakin berkurang, karena biasanya petugas tersebut juga belajar secara otodidak. Terkadang tidak sesuai dengan syariah.

Sebab itu melalui Yayasan Mutiara Assyifa, kami berniat untuk melakukan Pelatihan Pengurusan Jenazah terhadap Warga di Kelurahan Bumi Ayu. Sistemnya masing-masing RT akan diminta untuk mengirim utusan 2 orang yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan untuk belajar mengurus jenazah. Dengan harapan ketika ada yang meninggal tidak perlu lagi sibuk mencari orang yang akan mengurus jenazah karena masing-masing RT sudah ada petugasnya.

Niatkan hati untuk bersedekah. Insya allah apa yang kita sedekahkan menjadi amal jariah juga. Kerana ini berkaitan dengan ilmu. Yakinlah bahwa kitapun akan dapat bagian pahala dari petugas yang telah dibina untuk mengurus jenazah.