Hari beranjak senja, namun langit terlihat mendung, tampaknya hujan sebentar lagi turun. Hati Zainal Muttaqin resah, tadi siang ia meninggalkan al-quran dan buku catatannya di aula mengaji. Maksud hati agar tidak perlu repot-repot membawanya kembali malam nanti ke aula untuk melanjutkan hafalan qurannya.

Yang membuat Zainal gelisah, air hujan bisa masuk ke dalam aula. Dengan rasa menyesal Zainal membayangkan, al-quran serta buku catatanya akan basah pula, ia sama sekali tidak menyangka sore ini akan turun hujan lantaran cuaca siang tadi begitu cerah.

Bagi Zainal, buku-buku adalah harta yang sangat berharga. Santri Pondok Pesantren Pesantren Takhassus Cinagara yang duduk di kelas XII tingkat Aliyah (SMU) ini sangat membutuhkan buku-buku itu untuk menyiapkan diri menghadapi ujian akhir.

Ruang kelas serta asrama yang digunakan santri Pondok Pesantren Takhassus Cinagara cukup memprihatinkan, bagian atapnya bocor di mana-mana. Suasana belajar bukan saja tidak nyaman, tetapi juga tidak aman. Kayu-kayu yang menyangga atap sudah banyak yang lapuk, sewaktu-waktu bisa roboh.

Menurut Ustadz Dedi, Pimpinan dan Pengasuh Pesantren Takhassus Cinagara, ruang kelas tersebut memang sudah berusia lama. Dari awal pembangunan hingga sekarang belum pernah diperbaharui.

Bukan perkara mudah bagi pengurus Pesantren Takhassus Cinagara untuk melakukan perbaikan atau renovasi bangunan maupun memenuhi kebutuhan ruang kelas. Kendala utama adalah faktor biaya. Ponpes yang berada di Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor ini menyelengarakan pendidikan gratis.

PPPA Daqu Bogor mengajak para wakif untuk bersama-sama merwujudkan renovasi ruang kelas dan pengadaan fasilitas belajar di Pesantren Takhassus Cinagara ini. Dengan bergerak bersama-sama, maka sesuatu yang berat akan terasa ringan dan dapat terwujud dengan cepat.

Semoga Allah Subhanahu wata’aala meridhoi dan memudahkan niat baik ini, serta membalasi kepedulian dan partisipasi para wakif dengan kebaikan berlipat ganda, Aamiin Ya Rabbal Alamin.